Kamis, 25 Juli 2013

Keunikan Arsitektur China Makam Mbah Sambu di Lasem

Lasem merupakan wilayah pesisir pantai tempat kedatangan para pedagang China saat pertama kali mereka mendarat di Pulau Jawa. Di tanah Lasem inilah para pedagang China berdagang sekaligus menyiarkan agama Islam secara turun temurun. Salah satu tempat wisata di Rembang yang menjadi bangunan bersejarah bagi umat Islam adalah Masjid dan Makam Mbah Sambu. Makam Mbah Sambu terletak di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, provinsi Jawa Tengah. Makam Mbah Sambu dikunjungi oleh ribuan peziarah muslim setiap bulannya.
Tahun lalu saya berkesempatan mampir berlibur ke makam Mbah Sambu di Lasem, Rembang. Saya tiba di Lasem ketika hari sudah menjelang malam, kurang lebih pukul 22.00 WIB. Hawa pantai yang sejuk ditambah terpaan angin darat yang kencang terasa dingin menyergap kulit. Tapi itu hanya sesaat. Begitu saya dan wisatawan lain memasuki masjid dan makam Mbah Sambu maka udara hangat akan terasa memenuhi ruangan.
Siapakah sebenarnya sosok Mbah Sambu? Menurut tour guide yang mengawal acara liburan ke tempat wisata di Jawa Tengah ini, Mbah Sambu memiliki nama asli Sayid Abdurrahman Basyaiban. Beliau merupakan warga keturunan China yang ikut menyiarkan Islam di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa, khususnya daerah Lasem. Bangunan peninggalan Mbah Sambu berupa masjid dan makam yang memiliki arsitektur khas China.

Sampai saat inipun kita masih bisa menemukan banyak warga keturunan China yang tinggal di daerah pantai di Lasem dan sekitarnya. Hal tersebut menunjukkan betapa kayanya tempat wisata di Indonesia dengan pembauran berbagai budaya asing. Untuk mencapai Kabupaten Rembang, wisatawan bisa berangkat melalui jalur pantura dari arah Tuban dan Bojonegoro di Jawa Timur, maupun dari arah Blora dan Pati di Jawa Tengah.
Lasem dikenal sebagai Kota Santri dengan masyarakatnya yang hidup damai dan rukun. Di Lasem juga terdapat patung Buddha Terbaring tempat beribadah pemeluk agama Buddha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar